Kita pasti sering menghadapi situasi dimana kita merasa khawatir mengenai keamanan terhadap material kaca yang terpasang di rumah atau di proyek. Material kaca sebagai bahan bangunan, memiliki sifat transparant, elegan, dan mudah untuk dimaintenance. tapi bagaimanakah cara membuat material kaca memiliki sebuah fitur Safety (Safety Glass) ketika dipasang?

Karena terbatasnya informasi mengenai material kaca, sering terjadi kesalah pahaman di industri arsitektur dan interior mengenai safety glass. Sehingga safety glass dianggap sama dengan kaca tempered. Apakah kaca tempered selalu membuat kaca terpasang menjadi lebih aman ? Mari kita bahas lebih lanjut.

Pertama-tama, apakah yang dimaksud dengan Safety Glass? Safety Glass adalah kaca yang sudah diberikan proses tambahan yang membuat kaca tersebut memiliki sebuah fitur untuk mengurangi resiko terhadap timbulnya ancaman kerusakan (baik melukai manusia ataupun merusak material bangunan lainnya) pada saat kaca tersebut pecah. Proses untuk membuat kaca menjadi Safety Glass pun sangat beragam, mulai dari Tempering, Laminating, dan Safety film (atau security film).

Proses Tempering

Proses tempering adalah proses untuk memperkuat kaca yang sudah jadi (setelah potong dan polishing) dengan cara, kaca diproses lanjut dengan dipanaskan menggunakan suhu tinggi dan pendingingan (quenching) dengan tiupan angin dingin. Dengan demikian, kaca yang sudah melalui proses tersebut membuat molekul kaca lebih kuat terhadap suhu, benturan, dan menambah flexibilitas kaca tersebut.

Tapi perlu diingat bahwa proses tempering tidak menjamin kaca tempered menjadi kaca yang anti-pecah. Selanjutnya, kaca tempered sendiri pun tidak menjamin kaca tersebut sudah menjadi safety glass, karena kaca yang sudah di tempered akan menambah resiko “spontaneous breakage”, dengan kata lain, kaca tempered ada resiko untuk meledak dengan sendirinya tanpa ada rangsangan benturan dari luar. Maka dari itu, untuk membuat kaca tempered menjadi safety, direkomendasikan untuk melakukan proses laminasi sehingga menjadi kaca tempered laminated.

Proses Laminasi

Proses laminasi adalah proses menempelkan 2 kaca menjadi 1 kesatuan permanen dengan menggunakan interlayer film ditengah kedua kaca tersebut. Prinsip proses kerja laminasi adalah dengan memanaskan interlayer film yang dijepit ditengah 2 kaca, setelah dipanaskan, kaca dan film tersebut akan di proses pressuring atau proses vacuuming (tergantung dari spesifikasi dari mesin laminasi). Kaca laminated dikategorikan sebagai safety glass karena jika salah satu kaca pecah, maka film interlayernya akan menjadi material yang akan menahan kaca tersebut untuk tidak roboh dan melukai orang maupun merusak material lain.

Tapi perlu diingat, bahwa kaca laminated tidak menambah kekuatan kaca terhadap benturan seperti kaca tempered. Sehingga untuk aplikasi yang membutuhkan penambahan kekuatan pada kaca dan safety pada saat yang bersamaan, maka kombinasi proses tempering dan laminating menjadi jawabannya. Ada kalanya kondisi ketika kaca laminated tidak direkomendasikan untuk di pasang karena kaca laminated susah untuk dirubuhkan akibat film interlayer yang mengikat ke kaca lainnya yang membuat kaca laminated tidak disarankan untuk diaplikasikan diseluruh partisi ruangan untuk mencegah resiko orang dapat  terjebak pada kondisi bencana kebakaran.

Proses Security Film

Proses security film adalah proses menempelkan security film ke kaca yang akan dijadikan pelapis dinding atau kaca yang menempel ke tembok (yang sudah difinish backing triplek atau GRC board). Sehingga ketika kaca tersebut pecah, akan ditopang pecahan kacanya karena kaca tersebut menempel secara erat dengan security film tersebut. Dengan proses security film, kaca tidak perlu melalui proses laminasi sehingga bisa membuat kaca single glass menjadi safety glass.

Proses security film adalah proses yang paling tepat dipakai untuk kaca-kaca tipis (5 mm) seperti cermin atau back painted glass yang menempel di dinding partisi tembok atau di plafond untuk membuat kaca tersebut menjadi safety. Dalam kasus cermin, alasan utamanya karena cermin tidak bisa diproses tempering, dan jika dilaminasi akan membuat cermin tersebut menjadi terlalu tebal dan berat. Sedangkan dalam kasus kasus back painted glass, dengan proses tempered hasil warna dari kaca tersebut akan bergelombang, dan jika dilaminasi akan membuat kaca back painted glass akan menjadi terlalu berat.

Oleh karena itu, untuk membuat kaca menjadi safety glass, bisa memilih salah satu atau gabungan dari 3 proses diatas untuk aplikasi-aplikasi yang berbeda-beda.

Himalaya Abadi juga menyediakan berbagai macam kaca serta cermin dekoratif dan arsitektural yang bisa diproses lebih lanjut menjadi safety glass, (Tempered Glass, Laminated Glass Dan Security Film Glass). Seperti kaca Extra Clear (Crystal Clear Glass), Cermin Warna (Mirromax), Kaca Back Painted (Glasstone), Smart Glass (Switch Glass), dan lain-lain.

Bagi kalian yang tinggal dikota-kota besar di Indonesia, kalian bisa berkunjung ke Toko Kaca dari kami ( Glassmart ) yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.