Pasti kalian yang bergerak diindustri kaca, arsitektur, interior, atau kontraktor sudah pernah mendengar istilah kaca laminated. Kaca laminated adalah kaca hasil proses dengan memadukan 2 kaca menjadi satu dengan material interlayer ditengah-tengahnya. Memang jenis kaca hasil proses yang satu ini sering sekali dipakai karena fitur keamanan daripada jenis proses ini, selain itu tipe kaca yang sudah diproses ini sering dimanfaatkan untuk aplikasi dekoratif dan juga aksen pada interior design.
Perlu diingatkan sekali lagi, ketika kita membahas kaca ini, ini adalah kaca hasil proses, bukan jenis kaca bahan baku, sehingga kita tidak akan panjang lebar membahas jenis kaca apa yang akan diproses laminated, tapi kita akan membahas membahas mengenai jenis kaca hasil proses yang satu ini dengan lebih dalam dari segi sejarah, teknis produksi, dan aplikasi kaca yang sudah diproses laminasi ini.
Sejarah Penemuan Kaca Laminated
Jenis kaca hasil proses yang satu ini sebenarnya ditemukan oleh seorang ahli kimia asal Prancis di tahun 1903, yaitu Edouard Benedictus (1878-1930). Pada saat itu beliau tidak sengaja menemukan teknologi ini ketika flask kaca yang dipakai menjadi tidak sengaja ter-coating dengan plastik selulosa nitrat, sehingga flask yang pecah tidak hancur berkeping-keping karena adanya lapisan plastik selulosa nitrat tersebut.
Namun, 6 tahun kemudian, yakni ditahun 1909, Benedictus baru mematenkan hasil penemuan ini karena mendengar tentang kecelakaan mobil yang terjadi. Setelah itu pada tahun 1911, beliau mulai memasarkan penemuan ini untuk meminimalisir resiko keelakaan lalul intas dengan teknologi kaca ini.
Teknis Produksi Kaca Laminated
Setelah berkembangnya teknologi dari industri kaca, maka jenis kaca hasil proses ini pun dikembangkan dengan sangat pesat. Pada umumnya, didalam industri kaca interior dan arsitektur, sekarang kita mengenal 2 teknik produksi untuk membuat kaca ini, yakni teknik PVB dan EVA. Nama dari teknik tersebut itu berasal daripada interlayer film yang ada ditengah-tengah kaca tersebut.
Kita tidak akan bahas 2 metode ini secara mendetail karena itu akan kita bahas diartikel yang lain, namun singkatnya PVB penggunaanya lebih ke facade bangunan dan kaca-kaca dengan solar performance, sedangkan EVA penggunaannya lebih kearah dekorasi seperti kaca fabric.
Aplikasi Kaca Laminated
Aplikasi kaca hasil proses laminasi dipakai dibanyak sekali industri, mulai dari otomotif, arsitektural, industri keamanan, dan interior design. Namun kita akan menyentuh sedikit mengenai arsitektural dan interior design. Aplikasi kaca ini akan terkait dengan safety glass, yaitu kita akan melindungi area-area kaca yang berpotensi melukai manusia dengan proses ini. Mulai dari kaca canopy, kaca railing, kaca partisi, dan juga kaca kamar mandi yang dipakai kan proses ini, akan membuat keamanan yang ekstra tinggi, terutama dari resiko spontaneous breakage.
Informasi atau perencanaan teknis mengenai kaca laminated bisa kalian temukan juga di toko kaca atau jaringan resmi distributor dari Himalaya Abadi, yang kita sebut dengan Glassmart. Kalian juga bisa menghubungi kami di www.glassmart.co.id.