Kaca Tempered pada umumnya dikenal sebagai kaca Safety Glass untuk aplikasi kaca di sebuah Office Building ataupun di residensial. Tetapi, banyak orang belum mengetahui resiko-resiko yang timbul dari proses tempering tersebut. Pada artikel kali ini, kami akan membahas kekurangan, serta resiko yang timbul akibat kaca yang sudah melalui proses Tempering dan menjadi produk tersebut.

Area Input dari Mesin Tempered (Akan dimasukkan Kaca Potongan)
Kaca Menjadi Melengkung (Glass Bowing)

Karena kaca tempered diproses dengan meningkatkan suhu kaca sampai ke 800 derajat Celsius dan didinginkan dalam waktu yang cepat, otomatis kondisi kaca tidak akan sama seperti semula. Dengan perubahan suhu yang sekejap, ini membuat kondisi kaca menjadi melengkung. Maka dari itu beberapa kaca polos yang tipis, atau kaca yang memiliki tekstur  akan mengalami bowing/ kelengkungan yang lebih extrim dari kaca polos yang tebal. Sehingga ada beberapa kasus dimana ketika kaca tipis (5 mm) atau kaca bertextur setelah keluar dari mesin tempered, kaca tersebut tidak lagi bisa dimasukkan kedalam frame jendela akibat kelengkungan yang dihasilkan oleh mesin tempered.

Sehingga untuk aplikasi-aplikasi yang menggunakan frame, harus sudah mempertimbangkan kelengkungan kaca dari tempered glass tersebut. Tetapi sebenarnya, kaca yang masuk kedalam frame itu sudah aman, tidak perlu lagi di tempered. Karena ketika kaca itu pecah, frame tersebut yang akan menjadi pegangan kaca nya sehingga tidak roboh dan melukai orang lain.

Distorsi Cahaya (Optical Distortion)
Contoh Kaca Crystal/Extra Clear Sebagai Bahan Baku didalam Proses Tempering

Karena kaca tempered memiliki sifat bowing (melengkung), maka secara otomatis akan adanya distorsi cahaya. Hal ini tidak bisa dihindarkan dan akan berpengaruh ke estetika dari tampak design interior maupun arsitektur dari bangunan tersebut.

Sebagai contoh, jika ada satu bidang luas kaca Shop Front yang menggunakan kaca Extra Clear dan diproses tempered, maka distorsi akan sangat terlihat bahwa permukaan kaca tersebut bergelombang.

Contoh lainnya jika ada aplikasi painted glass atau back painted glass yang ditempered, maka bidang dinding yang dicover oleh kaca tersebut akan terlihat bergelombang, sehingga warna dari  tersebut akan terlihat bergelombang juga.

Bagaimana jika khawatir akan resiko kaca tersebut belum menjadi safety glass? Solusi yang paling tepat untuk kedua contoh diatas adalah menggunakan security film transparent yang ditempelkan di kaca extra clear untuk  partisi Shop Front, ataupun dibelakang coating warna dari kaca Backpainted tersebut.

Tanda Akibat Perubahaan Suhu (Stress Mark)

Stress mark akan terlihat di kaca tempered, biasanya jika diterawang di intensitas cahaya yang tinggi. Jika  diteliti lebih detail, pada permukaan kacanya akan terlihat seperti rusak atau kusam akibat pemanasan dan pendinginan yang dalam waktu singkat. Biasanya stress mark bisa berbentuk seperti garis-garis atau bentuk bentuk lainnya.

Stress Mark membuat kualitas visual dari kaca menjadi berkurang, terutama jika diproses lebih lanjut menjadi kaca painted glass atau back painted glass atau di laminasi dengan material-material lainnya seperti kain (laminate kain), maka pada warna atau motif dari kaca tersebut akan membuat stress mark jauh lebih terlihat dibandingkan kaca yang tidak ditempered.

Resiko Kaca Pecah Sendiri Tanpa Pencetus (Spontaneous Breakage)

Selain kekurangan yang sudah dibahas diatas, kekurangan yang paling berbahaya dari kaca tempered adalah resiko spontaneous breakage atau kaca  yang meledak dengan sendirinya. Hal ini disebabkan karena proses tempering ini akan menjadi katalis terhadap aktifnya kandungan nikel yang “tertidur” didalam kaca tersebut. Kandungan nikel yang tertidur bisa sewaktu-waktu meledak sendiri tanpa adanya stimulus atau pencetus dari factor external. Sedangkan dari industry kaca sendiri belum ada solusi yang bisa ditawarkan untuk mendeteksi resiko dari kandungan nikel di kaca sebelum di tempered. Sehingga setiap kaca tempered yang terpasang di bangunan memiliki resiko meledak sendiri tanpa sebab.

Maka dari itu kita harus cermat dalam menggunakan kaca tempered dan harus ditempatkan di lokasi-lokasi yang betul-betul memerlukan proses tempered. Sebagai solusi yang permanen untuk safety glass yang memerlukan proses tempered sebaiknya dianjurkan melalui proses laminasi (tempered laminate) setelahnya, atau bisa juga disiasati dengan menempelkan security film pada kaca tempered existing, dengan demikian resiko spontaneous breakage tersebut tidak akan melukai orang yang berada didalam ruangan.

Himalaya Abadi menyediakan berbagai macam kaca dekoratif yang dapat di tempered serta laminate sebagai safety glass pada sebuah ruangan.  Produk-produk tersebut juga bisa diperoleh di Authorized Distributor kami ( Glassmart ) yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Kalian juga bisa simak video ini mengenai resiko spontaneous breakage.